Kamis, 11 April 2013

The Brazen Bull


The Brazen Bull dikenal sebagai salah satu metode paling kejam dalam menghukum mati seseorang. Pada zaman Yunani kuno Hukuman ini dirancang menggunakan sebuah patung logam berbentuk banteng dengan pintu di bagian samping yang terbuka dan dapat dikunci.

Pencetus metode hukuman mati ini adalah pekerja logam Perillos of Athens, dan diusulkan kepada Phalaris, Para Tiran dari Arkagas Sicily.

Phalaris memerintahkan agar banteng harus dirancang sedemikian rupa sehingga pembakaran mengeluarkan asap yang pedas di atas dupa. Kepala banteng dirancang dengan sistem yang kompleks dari tabung. Sehingga jeritan korban yang tertahan terdengar seperti banteng yang sedang marah.


Untuk memulai eksekusi, korban ditempatkan ke dalam banteng dan dikunci dari luar, kemudian disiapkan kayu-kayu api yang akan dinyalakan api dibawahnya. Logam dipanaskan sampai benar-benar panas, menyebabkan korban terpanggang sampai mati. Banteng itu dirancang sedemikian rupa sehingga jeritan para korban akan terdengar seperti musik untuk kenikmatan bagi sang algojo.

Menurut legenda, ketika pintu pada banteng dibuka kembali, tulang hangus para korban "bersinar seperti permata dan dibuat menjadi gelang."

Beberapa pendeta dari awal abad ke-20 menjelaskan hubungan antara banteng Phalaris dan banteng-gambar kultus Fenisia (lembu emas Alkitab), dan merupakan hipotesis lanjutan dari praktek pengorbanan manusia Timur.

Kisah Brazen Bull tidak dapat dianggap sebagai penemuan murni. Pindar, seseorang yang hidup kurang dari satu abad setelah itu, bersosialisasi denga Brazen Bull hanya alat penyiksaan dengan atas nama Para Tiran tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar